BadanSAR Nasional (Basarnas) sudah mengevakuasi 7 jenazah dari perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Seluruhnya diduga penumpang AirAsia QZ8501. Bagaimana kondisi mereka?

Lazimnya, setelah pemakaman, entah itu dengan cara dikubur atau dikremasi, tubuh manusia nantinya akan terurai dan akhirnya bersatu dengan tanah. Namun, hal ini tidak berlaku bagi beberapa orang. Tidak sedikit orang yang justru seakan-akan 'menolak' untuk membusuk dan menyatu dengan Bumi setelah dimakamkan. Entah itu karena pengawetan atau karena faktor alam, beberapa jenazah ini menjadi perhatian dunia lantaran awet bahkan hingga ribuan tahun lamanya. Dilansir dari berbagai sumber, pada Jumat 20/9 merangkum 5 jenazah paling awet dan terkenal di dunia. baca juga Panik! Pengunjung IKEA Shanghai Berebutan Keluar Toko karena Mendadak Lockdown Waspada! Indonesia Bisa Ketiban Sial Karena Tensi China-Taiwan Delegasi Kongres AS Mendadak Datang ke Taiwan usai Kunjungan Nancy Pelosi, Ada Apa? 1. 'Tollund Man' atau Manusia Tollund Jenazah Awet. BBC Ditemukan oleh dua orang pemotong gambut di rawa Bjaeldskovdal, wilayah desa Tollund, Denmark, pada 6 Mei 1950, Manusia Tollund pun langsung menyedot perhatian dunia. Pasalnya, oleh para ilwuman, mayat mumi pria ini diprediksi hidup pada abad ke-4 Sebelum Masehi SM, yaitu selama Zaman Besi Pra-Romawi. Meskipun sudah berusia lebih dari tahun, jenazah tersebut tampak sangat terawat, utuh, dan tidak membusuk. Saat ditemukan, tubuh pria dari Zaman Besi ini terlihat menghitam seperti arang dan terdapat tali pengikat yang melingkar di sekitar lehernya. Jasad pria ribuan tahun ini tampak masih segar dengan kerutan-kerutan yang masih terlihat di beberapa bagian wajah hingga jenggot yang masih tergantung di dagunya. Pria ini juga terlihat masih mengenakan topi yang terbuat dari kulit domba. Sempat dikira mayat hasil pembunuhan, para ahli pun menduga kuat bahwa kematian Manusia Tollund ini ada kaitannya dengan sebuah ritual pengorbanan yang dilakukan oleh orang pada Zaman Besi. Sedangkan arkeolog mengklaim awetnya Manusia Tollund disebabkan faktor alam, yaitu karena pengaruh lingkungan yang mengandung air yang asam, suhu rendah, minim oksigen, hingga adanya bakteri yang menjaga kulit serta organ Manusia Tollund. 2. Otzi Jenazah Awet. ScienceAlert Lebih tua dari Manusia Tollund, Otzi dinobatkan menjadi jenazah tertua seantero Eropa. Otzi diperkirakan berasal dari Zaman Tembaga dan hidup sekitar tahun 3359 dan 3105 SM. Alhasil, mumi Otzi pun diprediksi sudah berumur sekitar tahun. Sementara itu, nama Otzi disematkan kepada mumi 5 ribu tahun ini karena ketika ditemukan pada 19 September 1991 lalu, tubuhnya tersimpan di gletser Schnalstal di Otztal Alps, dekat Hauslabjoch yang terletak di perbatasan Austria dan Italia. Meskipun tidak 'sebagus' Manusia Tollund, Otzi dinilai sangat awet lantaran selama lebih dari 5 ribu tahun, tubuhnya tidak hancur dan masih utuh. Bahkan, hasil autopsi menunjukkan bahwa semua organ tubuh Otzi masih dalam keadaaan baik, meskipun paru-parunya diketahui telah menghitam. Otzi mengalami pengawetan secara alami, yaitu karena meninggal di sekitar wilayah pegunungan Alpen Otztal yang dingin. Sementara, menurut para ahli, sebab kematian Otzi diperkirakan karena pukulan benda tajam di bagian kepalanya. 3. Rosalia Lombardo Jenazah Awet. Allthatsinteresting Rosalia Lombardo adalah seorang gadis cilik cantik asal Italia yang lahir pada 13 Desember 1918 silam. Namun, umurnya sangat pendek lantaran meninggal pada usia 2 tahun akibat penyakit pneumonia yang dideritanya. Melihat anak perempuannya tewas di usia yang masih sangat muda, ayah Rosalia, Mario Lombardo, meminta ahli pembalseman mayat sekaligus taksidermis ternama asal Sisilia, Alfredo Salafia, untuk 'mengabadikan' tubuh Rosalia. Berkat kombinasi ajaib formalin, garam seng, alkohol, asam salisilat, hingga gliserin, tubuh mungil Rosalia pun tetap utuh, cantik, dan segar hampir satu abad lamanya. Pasalnya, jika dihitung, saat ini, jasad anak perempuan Italia ini setidaknya sudah menginjak usia 99 tahun. Jenazah Rosalia diketahui disimpan di Capuchin Catacombs of Palermo, Sisilia, Italia selatan. Oleh para pengunjung, Rosalia dijuluki sebagai 'sleeping beauty' atau 'putri tidur' lantaran ekspresinya yang cantik dan damai. 4. Lady Xin Zhui Flickr Barangkali, mumi paling awet dan terpelihara di dunia adalah jenazah istri seorang politisi Dinasti Han Barat pada abad ke 163 SM, Lady Xin Zhui atau biasa dipanggil dengan nama Lady Dai. Pasalnya, saat ditemukan sekitar tahun 1972 di bukit Mawangdui, jasad Lady Xin Zhui masih dalam keadaaan sangat terjaga dan bagus. Lebih dari 2 ribu tahun, kulit istri Li Cang ini masih terlihat sangat lembut dan lembab. Dengan kondisi tersebut, sendi Lady Xin Zhui ini masih bisa digunakan untuk menggerakkan kaki serta lengannya. Selain itu, semua organ hingga pembuluh darah Lady Xin Zhui diketahui masih utuh. Alhasil, para ahli pun sampai bisa mengetahui golongan darah A yang dimiliki oleh bangsawan China kuno ini. 5. Santa Bernadette Soubirous SantuarioSantAnnaCaserta Salah satu jenazah paling terkenal dan mengagumkan di dunia adalah jasad seorang biarawati asal kota Lourdes, Prancis selatan, Maria Bernada Soubirous atau biasa dipanggil dengan sebutan St. Bernadette Soubirous. Bahkan, makamnya dijadikan pusat ziarah yang mampu menyedot sekitar 5 juta umat Katolik dari seluruh penjuru dunia setiap tahunnya. Biarawati Prancis ini diketahui meninggal pada 16 April 1879, yaitu saat ia masih berusia 35 tahun. Namun, saat digali 30 tahun kemudian, tepatnya pada 22 September 1909, tubuh Soubirous nyatanya masih utuh, dan benar-benar hanya seperti sedang tertidur. Semua organ tubuh, bibir, gigi, hingga kuku-kukunya tampak sempurna dan tidak ada tanda kerusakan sama sekali. Garis urat darah pada lengan bagian bawah Soubirous pun masih kentara dengan jelas. Kini usia jasad Soubirous pun sudah mencapai usia 140 tahun. Namun, hingga sekarang, masih belum ada penjelasan secara pasti mengapa jenazah biarawati asal Prancis ini masih tetap utuh dan cantik meskipun sudah berusia ratusan tahun. Itulah 5 jenazah paling awet sedunia. []

Initentang St. Bernadette Sourobious yang sudah meninggal tahun 1879 alias 130 tahun yang lalu ini jenazahnya MASIH UTUH , tanpa diberi BALSEM ataupun FORMALIN , ASELII gan . . Semua orang tahu bagaimana rasanya jika sedang sakit. Tidak enak'kan? Karenanya, tidak seorang pun yang mau
Télécharger Quel est le point de vue des Témoins de Jéhovah sur les funérailles ? Nos croyances et nos pratiques relatives aux funérailles sont fondées sur les enseignements de la Bible. En voici quelques-uns Il est normal de pleurer un être cher. Les disciples de Jésus ont pleuré la mort de leurs proches Jean 1133-35, 38 ; Actes 82 ; 939. Par conséquent, nous ne considérons pas les funérailles comme une occasion de faire la fête Ecclésiaste 31, 4 ; 71-4. Les funérailles sont plutôt une occasion de montrer de l’empathie Romains 1215. Les morts ne sont pas conscients. Quelles que soient nos origines ou notre culture, nous rejetons les coutumes ou les pratiques fondées sur la croyance non biblique que les morts sont conscients et peuvent avoir une influence sur les vivants Ecclésiaste 95, 6, 10. Cela comprend les coutumes comme les veillées mortuaires, les funérailles célébrées en grande pompe, les anniversaires de décès, les sacrifices aux morts, le fait de communiquer avec les morts ou de leur adresser des requêtes, et les rites de veuvage. Nous rejetons toutes ces coutumes et ces pratiques par obéissance au commandement biblique suivant Séparez-​vous, [...] et ne touchez plus la chose impure » 2 Corinthiens 617. Il y a un espoir pour les morts. La Bible enseigne qu’il y aura une résurrection et que le temps viendra où la mort n’existera plus Actes 2415 ; Révélation 214. Comme pour les premiers chrétiens, cette espérance nous aide à rejeter les pratiques funéraires démesurées 1 Thessaloniciens 413. La Bible recommande la modestie Proverbes 112. Nous ne profitons pas des funérailles pour faire l’orgueilleux étalage » d’une situation financière ou d’un statut social 1 Jean 216. Nous n’organisons pas de funérailles en grande pompe dans le but premier de divertir ou d’afficher des cercueils hors de prix et des habits somptueux qui impressionnent les observateurs. Nous n’essayons pas d’imposer nos croyances aux autres. À ce sujet, nous suivons le principe suivant Chacun de nous rendra compte à Dieu pour soi-​même » Romains 1412. Néanmoins, si nous en avons l’opportunité, nous essayons d’expliquer nos croyances avec douceur et profond respect » 1 Pierre 315. Comment se déroulent les funérailles d’un Témoin de Jéhovah ? Lieu Si une famille le souhaite, des funérailles peuvent être tenues à l’endroit de son choix, comme une Salle du Royaume, un funérarium, un domicile, un crématorium ou un cimetière. Cérémonie funèbre Un discours est prononcé pour réconforter les endeuillés en expliquant ce que la Bible dit au sujet de la mort et de l’espérance de la résurrection Jean 1125 ; Romains 512 ; 2 Pierre 313. Le discours peut rappeler les belles qualités de la personne décédée et mettre en avant des leçons encourageantes tirées de la vie de cette personne fidèle 2 Samuel 117-27. Un cantique basé sur les Écritures peut être chanté Colossiens 316. Une prière réconfortante conclut la cérémonie Philippiens 46, 7. Frais ou quêtes Aucun de nos services religieux n’est payant et cela est aussi valable pour les funérailles. Il n’y a pas non plus de quêtes lors de nos offices Matthieu 108. Assistance Les non-Témoins qui veulent assister aux funérailles tenues dans une Salle du Royaume, sont les bienvenus. Comme nos autres offices, les cérémonies funèbres sont ouvertes au public. Les Témoins assistent-​ils aux funérailles organisées par d’autres religions ? Il revient à chaque Témoin de décider personnellement de ce qu’il fera en se laissant guider par sa conscience éduquée par la Bible 1 Timothée 119. Mais nous ne participerons à aucune cérémonie religieuse qui nous semble être en contradiction avec ce que dit la Bible 2 Corinthiens 614-17.

JenazahCarlo disemayamkan di Gereja St. Maria Mayor, Assisi, Italia, mulai 1 hingga 17 Oktober. Jasad yang masih utuh, meski sudah dikubur selama 14 tahun itu, menarik perhatian banyak umat. Banyak yang datang menyaksikan dan melakukan kunjungan doa selama minggu-minggu sebelum dan sesudah beatifikasi.

Di Ruteng, jasad Suster Yulia Ndama OSU yang dimakamkan 19 tahun juga ditemukan masih utuh. sosial dan portal berita internasional baru-baru ini ramai memberitakan mengenai jasad seorang pendiri biarawati di Missuori yang masih utuh. Suster Wilhemina OSB adalah suster Benediktin yang bertugas di Keuskupan Missuori Amerika Serikat. Dia meninggal pada 2019 lalu. Awalnya pihak biara ingin memindahkan makam Suster Wilhemina. Namun, ternyata pihak biara mendapatkan kondisi jenazah yang masih utuh. Saat pemakaman pada 2019, Suster Wilhemina sama sekali tidak dilakukan pengawetan jenazah. Meski demikian, ketika diangkat kondisi jenazah Suster Wilhemina masih utuh. Pihak biara sama sekali tidak menyangka akan terjadi hal seperti ini. Mereka berpikir akan menemukan bagian tulang belulang saja. Pihak biara Benediktin mengatakan, pihaknya tidak pernah menyebarluaskan kondisi jenazah Suster Wilhemina “Kami tidak punya rencana untuk menyebarluaskan temuan ini. Namun kabar ini tersiar seperti api di hutan. Tuhan bekerja dengan cara misterius,” ujar pihak Biara Benediktin. Pihak Keuskupan Kansas di Amerika Serikat memberi pernyataan atas temuan ini. Mereka masih melakukan penelitian atas temuan menakjubkan ini. “Kondisi jenazah Suster Wilhemina memang menimbulkan antusiasme dari masyarakat luas. Namun perlu dipahami, bahwa kami masih melakukan penelitian. Uskup Johnston mengundang saudara sekalian untuk berdoa, selama masa penyelidikan ini,” tulis pernyataan itu. Saat berita ini menjadi viral dan ramai diperbincangkan, masyarakat berbondong bondong untuk ke Missuori. Para pengunjung diperkenankan untuk memegang jenazah Suster Wilhemina, sambil berdoa di depan jenazah. Saat ini Suster Wilhemina sedang diteliti kondisi jenazahnya, dan dipertimbangkan untuk diberikan gelar Santo Santa. Namun karena baru empat tahun meninggal, maka Suster Wilhemina belum bisa mendapatkan gelar Santo atau Santa. Dalam agama Katolik, orang-orang yang jenazahnya masih utuh menjadi simbol suci bagi umat Katolik. Nantinya, dia bisa diberi gelar suci, atau dikenal dengan Santo atau Santa. Peti jenasah tempat Sr. Yulia terbaring setelah wafatnya pada 14 Agustus 2004, seteLah menghembuskan nafas terakhir di RSU Ruteng. Ia wafat pada usia 60 tahun dan dikenal sebagai seorang biarawati yang murah senyum, baik hati dan disiplin dalam hidupnya. Foto Jimmy Carvallo Jenazah Suster di Ruteng Temuan jenazah Suster juga terjadi di Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Jenazah Suster Yulia Ndama OSU yang dimakamkam 19 tahun lalu ditemukan masih utuh. Hal itu terjadi ketika dilakukan pemindahan makam atau tradisi Teing Hang oleh pihak keluarga. Pihak keluarga menyatakan, saat ingin dipindahkan ada peti untuk memindahkan tulang belulang. Namun saat ingin dipindahkan, hal yang tidak terduga terjadi. Keluarga menemukan peti jenazah utuh. Tak hanya itu, pakaian biarawati berwarna putih dan tudung yang dikenakannya juga masih utuh. Setangkai bunga mawar hidup yang dahulu disematkan di sisi dada kiri baju biarawatinya, nampak sudah kering tapi masih ada. Kelopak bunga dan daun masih terlihat. Foto Sr. Juliana Timung Ndama, OSU, atau yang dikenal dengan nama biara sebagai Sr. Yulia Ndama. Ia mengabdi sebagai biarawati di Ordo Santa Ursula Ursulin dan wafat pada 14 Agustus 2004. Setelah 19 tahun dimakamkan, jenasahnya masih utuh, saat digali kembali di pemakaman Kampung Lawir di Ruteng, Manggarai. Foto Selama masih hidup, Suster Yulia mengabdikan hidupnya untuk membiara. Ia bertugas di wilayah Jakarta, dan juga di wilayah Bandung. Suster Yulia pernah menjadi Kepala Sekolah di Sekolah Ursulin. Dia juga pernah mengurus para lansia yang ada di panti. Tidak hanya mengabdikan hidupnya untuk pelayanan, Suster Yulia juga suka berdoa rosario. Saat sedang berada dalam Komunitas Ursulin, Suter Yulia seringkali memegang rosario miliknya sebelum meninggal. Suster Yulia memberi teladan, di mana ia baik hati kepada semua orang dan juga ramah kepada orang. Dalam pelayanan saat hidup dia tidak membedakan orang lain, dan cenderung berbagi senyum kepada semuanya. Teladan Hidup Suster Wilhemina dan Suster Yulia memberi teladan baik, di mana mereka sudah mengabdikan hidup kepada Tuhan dan berbuat baik kepada sesamanya. Suster Yulia dan Suster Wilhemina juga dikenang banyak orang, meski raganya sudah tidak ada lagi di dunia. Suster Yulia dan Suster Wilhemina mempercayakan hidup mereka kepada sampai Tuhan akhirnya memanggil mereka Semoga ini bisa menjadi teladan bagi kita, terutama anak anak muda, agar tidak terpaku dengan hal duniawi. Kita bisa menyisakan waktu kepada Tuhan, agar hidup kita bisa mendapatkan ketenangan dan juga mendapatkan kedamaian dalam hidup. Kontributor Helena Brilianty, suka nulis suka fotografi adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia. Hematsaya kolusi dan nepotisme tidak apa-apa alias baik saja asal tidak korupsi. Koruptor tidak layak disebut sebagai 'saudara atau ibu Yesus'. Yang dimaksudkan dengan 'saudara dan ibu Yesus' hemat saya adalah orang yang baik dan berbudi pekerti luhur, tidak berbuat jahat sedikitpun, antara korupsi yang masih marak di negeri tercinta ini.
gerejayang lebih luas untuk menghapus santo dan santa yang asal-muasalnya tidak bisa dipertanggungjawabkan karena hanya berdasarkan mitos atau legenda. Namun walau demikian, misa ini sampai sekarang masih dirayakan oleh kelompok-kelompok gereja tertentu. Jelas sudah, Hari Valentine sesungguhnya berasal dari mitos dan legenda
Tanggamus Polsek Wonosobo Polres Tanggamus bersama TNI Koramil, [] Meninggalpada 31 Januari 1888, dan jenasahnya masih utuh disimpan di Biara Basilika Maria Bantuan Kami di Turin, Italia, tepat di samping jenasah utuh Santa Maria Mazzarello. Saint Maria Mazzarello Bernama kecil Maria Domenica, ia lahir 9 Mei 1837, di Mornese, Alessandria. Semasa kecil sudah muncul jiwa kepemimpinannya.
Apapun yang terjadi pada raja yang terpojok ini, baru seabad kemudian orang-orang Yerusalem membangun teras-teras yang menjulang di atas Mata Air Gihon di bukit Ophel yang masih ada hingga kini, pondasi sebuah benteng atau kuil Salem.2 Suatu masa pada abad ke-13 SM, sebuah masyarakat yang disebut Yebusit menduduki Yerusalem.
iZZOggL.
  • 5jzp8h7rze.pages.dev/272
  • 5jzp8h7rze.pages.dev/255
  • 5jzp8h7rze.pages.dev/660
  • 5jzp8h7rze.pages.dev/403
  • 5jzp8h7rze.pages.dev/289
  • 5jzp8h7rze.pages.dev/570
  • 5jzp8h7rze.pages.dev/93
  • 5jzp8h7rze.pages.dev/835
  • 5jzp8h7rze.pages.dev/887
  • 5jzp8h7rze.pages.dev/281
  • 5jzp8h7rze.pages.dev/968
  • 5jzp8h7rze.pages.dev/786
  • 5jzp8h7rze.pages.dev/437
  • 5jzp8h7rze.pages.dev/8
  • 5jzp8h7rze.pages.dev/892
  • jenazah santo santa yang masih utuh