MengHORMATI ORANG LAIN لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يُجِلَّ كَبِيْرَنَا وَيَرْحَمْ صَغِيْرَنَا "Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang tua dan tidak menyayangi yang muda dari kami." Orang yang paling pantas dihormati dan dihargai adalah orang yang paling banyak ilmu dan amal ibadahnya. Rasulullah bersabda إِنَّ اللهَ تعالى يَرْفَعُ بِهذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِيْنَ "Sesungguhnya Allah mengangkat beberapa kaum dengan kitab ini dan merendahkan yang lain."[1] Itulah standar mengutamakan dan memuliakan. Orang yang memiliki akhlak ihtiram menghormati orang lain menghormati ilmu dan pemiliknya, dan termasuk penghormatanmu terhadap ulama bahwa engkau merasakan wibawanya. Al-Bukhari meriwayatkan sesungguhnya Hudzaifah menyampaikan hadits tentang fitnah, lalu para tabi'in ingin bertanya kepadanya, mereka berkata "Karena wibawa Hudzaifah kami tidak mampu bertanya kepadanya…"[2] Sungguh seperti inilah keadaan para sahabat bersama Rasulullah r, pada suatu ketika mereka ingin bertanya kepada beliau r tentang orang yang menepati janjinya kepada Allah I, siapakah yang dimaksud dengannya dalam firman Allah I مِّنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَاعَاهَدُوا اللهَ عَلَيْهِ فَمِنهُم مَّن قَضَى نَحْبَهُ Di antara orang-orang mu'min itu ada orang-orang yang menepati apa yang mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. QS. al-Ahzab 23 Mereka berkata kepada arab badawi yang jahil, "Tanyakanlah kepada beliau r tentang orang yang menepati janjinya kepada Allah I, siapakah dia? Rawi yang meriwayatkan berkata 'Mereka tidak berani menanyakannya, mereka menghormati dan membesarkannya r.'[3] Dan di dalam hadits sujud sahwi, sesungguhnya Rasulullah r shalat dua rekaat, bukan empat rekaat. Maka sebagian sahabat mengira bahwa shalat diqashar. Abu Hurairah t berkata 'Dalam jamaah adalah Abu Bakar t dan Umar t, keduanya merasa segan mempertanyakannya…"[4] Rasulullah r mendorong mereka agar selalu bertanya, beliau r bersabda 'Bertanyalah kepadaku' –maka mereka segan bertanya kepada beliau r.[5] Maka Allah I mengutus Jibril u dalam bentuk manusia untuk bertanya kepada beliau agar mereka belajar tentang agama mereka. Di antara tatakrama menghormati ulama adalah tidak berbicara bersama mereka dalam masalah-masalah yang langka. Rasulullah r melarang dari ghuluthat. Al-Auza'i berkata al-Ghluthat adalah masalah-masalah yang berat dan susah.[6] Dan disebutkan dalam hadits yang shahih لاَ تَعَلَّمُوْا الْعِلْمَ لِتُبَاهُوْا بِهِ الْعُلَمَاءَ أَوْ تُمَارُوْا بِهِ السُّفَهَاءَ وَلاَ لِتَجْتَرِؤُوْا بِهِ الْمَجَالِسَ, فَمَنْ فَعَلَ ذلِكَ فَالنَّاُر النَّارُ "Janganlah engkau menuntut ilmu bertujuan, berniat untuk mengalahkan para ulama atau membantah orang-orang bodoh dan jangan pula untuk berani di majelis. Maka barangsiapa yang melakukan hal itu maka api neraka, api neraka."[7] Maka hendaklah merasa takut orang-orang yang bertanya hanya untuk membantah atau untuk menguji, bukan untuk belajar. Maka sesungguhnya sifat umat Muhammad r adalah menghormati dan membesarkan ilmu dan pemiliknya. لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يُجِلَّ كَبِيْرَنَا وَيَرْحَمْ صَغِيْرَنَا وَيَعْرِف لِعَالِمِنَا حَقَّهُ "Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang tua dan tidak menyayangi yang muda dari kami serta tidak mengenal hak orang alim dari kami."[8] Sebagaimana wajib menghormati orang alim, penuntut ilmu juga berhak mendapat penghormatan. Imam Ahmad rahimahullah meriwayatkan dalam hadits utusan dari Bani Qais, sesungguhnya Rasulullah r menempatkan mereka sebagai tamu kepada kaum Anshar …Maka tatkala di pagi hari, beliau bersabda, 'Bagaimana kalian melihat penghormatan saudara-saudara kalian dan jamuan mereka terhadap kalian? Mereka menjawab, 'Sebaik-baik saudara, mereka melembutkan tempat tidur kami dan membuat enak makanan kami, malam dan pagi hari mereka terus-menerus mengajarkan kepada kami Kitabullah al-Qur`an dan sunnah nabi kami.'[9] Dan yang lebih jelas dari itu, riwayat yang disebutkan dalam hadits Hasan سَيَأْتِبْكُمْ أَقْوَامٌ يَطْلُبُوْنَ الْعِلْمَ فَإِذاَ رَأَيْتُمُوْهُمْ فَقُوْلُوْا لَهُمْ مَرْحَبًا بِوَصِيَّةِ رَسُوْلِ اللهِ وَأَفْتُوْهُمْ 'Akan datang kepada kalian satu kaum yang menuntut ilmu. Maka bila kamu melihat mereka maka katakanlah kepada mereka Selamat datang dengan wasiat/pesan Rasulullah r, dan berikanlah fatwa kepada mereka.'[10] Maka hendaklah para ulama memberi pesan kebaikan kepada para santrinya, sesungguhnya hal itu menambah penghormatan dan penghargaan para murid santri kepada para guru dan pendidik mereka. Dan sesungguhnya yang sangat penting untuk diingat adalah menghormati orang-orang shalih dari generasi terdahulu. Maka di antara wasiat Umar t sebelum wafatnya 'Saya berpesan kepada khalifah sesudahku agar berbuat baik kepada kaum Muhajirin generasi pertama, agar ia mengetahui hak mereka dan menjaga kehormatan mereka, dan aku berpesan agar berbuat baik kepada kalangan Anshar –orang orang yang telah menyiapkan rumah dan iman- agar menerima kebaikan mereka dan memaafkan kesalahan mereka.'[11] Maka maafkanlah kesalahan orang-orang yang telah mendahuluimu di medan dakwah dan jihad, jagalah posisi mereka dan jangan engkau melupakan keutamaan mereka. Anas t meriwayatkan, sesungguhnya Jarir bin Abdullah t melayaninya –padahal usianya lebih tua darinya- karena Jarir t ini tidak pernah melupakan penghormatan kaum Anshar kepada Rasulullah r, ia berkata, 'Aku tidak menemukan seorangpun dari kalangan Anshar kecuali aku memuliakannya."[12] Dan Ahmad rahimahullah meriwayatkan sesungguhnya Rasulullah r bersabda di dalam khutbah ...وَإِنَّ اْلأَنْصَارَ عَيْبَتِي الَّتِي آوَيْتُ إِلَيْهَا, فَأَكْرِمُوْا كَرِيْمَهُمْ وَتَجَاوَزُوْا عَنْ مُسِيْئِهِمْ "Sesungguhnya kaum Anshar adalah orang khusus bagiku yang aku kembali kepadanya, maka muliakanlah yang mulia dari mereka dan maafkanlah yang bersalah dari mereka."[13] Dan ketika generasi penerus dari umat ini terdidik untuk memuliakan generasi terdahulu dalam kebaikan dan lebih dahulu dalam melayani Islam. saat itu meratalah kebaikan di antara beberapa generasi. Di antara gambaran penghormatan yang terpuji adalah yang muda memuliakan yang lebih tua usianya, atau lebih banyak keutamaannya dari padanya. Maka sesungguhnya Ibnu Umar t tatkala mengetahui jawaban pertanyaan Rasulullah r tentang pohon yang menyerupai seorang muslim, ia berkata, 'Aku ingin mengatakan bahwa ia adalah pohon kurma. Lalu aku melihat, ternyata aku adalah yang paling muda. Maka aku diam."[14] Dan dalam hadits shahih "Berkah bersama yang tua darimu".[15] Dan yang dimuliakan di tengah kaumnya tidak pantas diperlakukan kecuali dengan penghormatan. Disebutkan dalam hadits yang hasan إِذَا أَتَاكُمْ كَرِيْمُ قَوْمٍ فَأَكْرِمُوْهُ "Apabila datang kepadamu yang mulia dari suatu kaum maka muliakanlah dia."[16] Di antara kemuliaan orang yang beriman adalah menghormati orang yang telah berbuat baik kepadanya, sesungguhnya Rasulullah r tidak melupakan jasa sebagian kaum musyrik yang punya peran dalam melindungi diri dan dakwahnya r. Bahkan, bangsa arab di masa jahiliyah mempunyai budi pekerti yang terpuji, yaitu menghormati orang yang berbuat baik kepada mereka. Diriwayatkan bahwa seorang laki-laki dari kaum musyrik yang bernama Urwah bin Mas'ud, tatkala Abu Bakar t bersikap kasar kepadanya dalam perdamaian Hudaibiyah, ia tidak menjawab sedikitpun, karena Abu Bakar t pernah berbuat baik kepadanya yang belum sempat dibalasnya. Karena itulah ia berkata 'Demi Allah yang diriku berada di tangan-Nya, kalau bukan karena jasamu terhadapku yang belum sempat kubalas niscaya aku menjawab ucapanmu.'[17] Dan di dalam hadits yang shahih مَنْ صَنَعَ إِلَيْكُمْ مَعْرُوْفًا فَكَافِئُوْهُ "Barang siapa yang berbuat baik kepadamu maka balaslah." [18] Dan sekurang-kurang balasan yang mesti kamu berikan kepada yang berbuat baik kepadamu adalah menghormatinya. Setiap mukmin pastas mendapat penghormatan maka dia tidak boleh disuruh berdiri untuk menempatkan orang lain, wajib menjamunya, disyari'atkan musyawarah dengannya, menghadapinya dengan muka manis, dan memasukkan rasa senang di hatinya. Pada dasarnya manusia senang dihormati dan dimuliakan serta meminta kepada Rabb-nya agar memuliakannya. Disebutkan dalam doa Nabi r اَللّهُمَّ زِدْنَا وَلاَتَنْقُصْنَا وَأَكْرِمْنَا وَلاَتُهِنَّا وَأَعْطِنَا وَلاَتُحْرِمْنَا وَآثِرْنَا وَلاَتُؤَثِّرْ عَلَيْنَا "Ya Allah, tambahlah kepada kami dan jangan Engkau kurangi, muliakanlah kami dan jangan Engkau hinakan, berikanlah kepada kami dan jangan Engkau tahan, dan utamakanlah kami dan jangan engkau sisihkan…"[19] Ketahuilah, sangat merugi suatu umat yang tidak bisa saling menghormati dan menghargai حَسبَ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ "Cukuplah seseorang menjadi jahat bahwa ia menghinakan saudaranya sesama muslim."[20] Dan dalam pendirian Abu Sufyan t di masa jahiliyahnya menjadi pelajaran bagi orang-orang yang jahil dan bagi mayoritas kaum muslimin dalam menghormati jiwa. Yaitu saat dia enggan memberikan kesaksian palsu di hadapan kaisar Hiraqlius dan rombongan yang menyertainya pada hak Rasulullah r. Dalam riwayat Ibnu Ishaq, ia menyebutkan alasan tersebut, ia berkata, 'Demi Allah, jika aku berdusta niscaya mereka tidak menyanggah, akan tetapi saya adalah seorang pemuka yang enggan berdusta, dan aku mengetahui bahwa paling tidak –jika aku berdusta- mereka akan mengingat hal itu tentang diriku kemudian mereka membicarakannya, maka aku tidak berdusta.'[21] Ringkasan - Standar penghormatan seseorang adalah sekadar kebaikannya. - Di antara gambaran penghormatan kepada ulama 1. Membesarkannya dan merasa segan darinya. 2. Mengurangi bertanya kepadanya. 3. Tidak mencelanya karena kesalahan. - Penghormatan ulama terhadap penuntut ilmu adalah dengan memuliakannya. - Penghormatan kepada para senior dalam kebaikan adalah tanda kejujuran. - Yang muda menghormati yang lebih tua. - Menghormati kepada orang yang berbuat baik kepadanya. - Setiap mukmin pantas mendapat penghormatan. - Barangsiapa yang menghormati dirinya niscaya ia menghormati orang lain. [1] Shahih Muslim, Kitab Shalat orang-orang musafir, bab 47, hadits no. 817 Syarh an-Nawawi 3/346. [2] Shahih al-Bukhari, hadits no 525 dan diriwayatkan oleh Ahmad 5./402 dan ini adalah lafazhnya. [3] Shahih Sunan at-Tirmidzi 3/91 hadits no. 2560/3433 hasan shahih. [4] Shahih al-Bukhari, hadits no. 6051 dan diriwayatkan oleh Ahmad 2/234 dan ini adalah lafazhnya. [5] Shahih Muslim, kitab iman, bab 1, hadits no. 7-10 Syarh an-Nawawi 1/278. [6] Musnad imam Ahmad 5/435 [7] Shahih al-Jami', hadits no 7370 Shahih. [8] Shahih al-Jami', hadits no. 5443 hasan. [10] Shahih al-Jami', hadits no. 3651 hasan. [11] Shahih al-Bukhari, Kitab Jana`iz, bab 96, hadits no. 1392 al-Fath 3/256 [12] Shahih al-Bukhari, kitab Jihad, bab 71, hadits no. 2888 al-Fath 6/82. [14] Shahih al-Bukhari, kitab ilmu, bab 14, hadits no. 72. [15] Shahih al-Jami', hadits no. 2884 Shahih. [16] Shahih Sunan Ibnu Majah 2/303, hadits no. 2991 hasan. [18] Shahih Sunan Ibnu Majah 1/314, hadits no 1468/.1672. [20] Shahih Muslim, hadits no. 2564 dan Ahmad 3/491 dan ini adalah lafazhnya. [21] Dari Fathul Bari 1/35
- Indonesia adalah negara majemuk, yang memiliki banyak penduduk yang beragam. Keberagaman tersebut dapat dilihat dengan banyaknya suku, adat, ras dan agama yang menjadi keunikan tersendiri dari bangsa ini. Melihat kenyataan tersebut bahwa perbedaan mengenai agama yang tidak bisa dihindarkan maka dari itu negara mempunyai aturan dalam kebebasan beragama, yaitu yang diatur dalam UU Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Baca Juga Merusak Suasana, Inilah 4 Hal yang Pantang Dipertanyakan Saat Silaturahmi Lebaran Berikut ini adalah contoh ceramah yang dilansir dari situs resmi oleh Ustadz Yudi Yansyah yang merupakan Penyuluh Agama Islam Kecamatan Bojong Genteng Kementerian Agama Kabupaten Sukabumi. Assalamu'alaikum اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَ نَعُوْذُبِاللهِ مِنْ شُرُوْرِأَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّأَتِ أَعْمَا لِنَا, مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهِ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْ لُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَا بِهِ وَمَنْ وَالَهُ. أَمّاَ بَعْدُ فَيَا عِبَا دَاللهِ أُوْصِيْنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ حَقَّ تَقْوَاهُ, لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ. Hadirin rohimakumulloh. Marilah kita tingkatkan bersyukur kepada Allah Swt, atas semua nikmat yang sudah diberikan kepada kita. Karena dengan nikmat-Nya lah kita dapat beraktifitas dengan baik. Sholawat dan salam kita curah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya dan kepada semua pengikutnya hingga akhir zaman. Hadirin rohimakumulloh. Saat ini, temanya tentang sikap menghargai dan menghormati perbedaan. Sebagai makhluk sosial, kita hidup di tengah masyarakat yang beragam. Ragam agamanya, warna kulitnya, bahasanya, adat istiadat serta budayanya. Keragaman tersebut merupakan bagian dari sunnatullah yang tidak bisa kita tolak kehadirannya.
Jujur saya itu termasuk orang yang sangat membenci orang yang tidak menghargai orang lain dan boleh dikatakan "cuek". Saya juga termasuk orang yang keras kepala bahkan sangat keras kepala, tetapi jika disaat marah saja makanya sering diikutkan lomba debate karena memang dari sifat pribadi bisa mendukung.Kumpulan Contoh Ceramah - Ceramah merupakan jenis keterampilan lisan atau yang lebih dikenal dengan istilah public umum, ceramah, khotbah, dan sambutan sama,sama berbicara di depan umum untuk memaparkan, menjelaskan gagasan, pikiran, atau informasi kepada pendengar yang bersifat merupakan jenis keterampilan berkomunikasi lisan. Hal tersebut dapat dinyatakan dengan keterbiasaan ceramah yang dilakukan dengan cara penyampaian bukan berarti informasi yang disampaikan dengan metode ceramah hanya bisa disampaikan dengan lisan, terdapat juga ceramah yang dituangkan dalam bentuk tulisan atau disebut dengan teks CeramahPenyampaian sebuah ceramah memiliki tujuan, adapun tujuan dari ceramah tersebut adalah sebagai berikutInformatif, yaitu ceramah bertujuan untuk memberikan informasi kepada pendengar agar mengenal suatu hal dan mampu memahami dari apa yang yaitu ceramah bertujuan untuk mengajak para pendengar supaya mengikuti apa yang telah disampaikan dalam yaitu ceramah bertujuan untuk meyakinkan para pendengar mengenai suatu yaitu ceramah bertujuan untuk menghibur atau membuat gembira para pendengar agar merasa puas dan yaitu ceramah bertujuan untuk menceritakan suatu hal kepada Perlu Banyak Basa Basi silahkan Simak Contoh Ceramah di Bawah Ini . Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.. اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ اْلعَاَلَمِيْنَ . وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَي أُمُوْرِا لدُّ نْيَا وَا لدِّ يْنٍ . وَعَلَيْ آ لِهٍ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ "ALHAMDU LILLAHI RABBIL'ALAMIN WABIHI NASTA'INU'ALA UMURID DUNYA WADDIN WA'ALA ALIHI WASHAHBIHI AJMA'IN" Saling mnghormati dan saling menghargai merupakan salah satu ajaran islam yang bertujuan agar sesama muslim itu dapat saling menjaga kehormatan diri masing – masing dan juga orang lain. Biasanya materi ini sering disampaikan pada ceramah – ceramah. Untuk itu saya akan berbagi contoh ceramah tentang saling menghormati dan saling menghargai sesama muslim. Saudaraku yang dicintai Allah SWT Ketahuilah, bahwa sesungguhnya Allah SWT telah berfirman di dalam Al Qur’an surah Al - Baqarah ayat 109, yang maknanya adalah “Sebahagian besar para Ahli Kitab menginginkan agar mereka bisa mengembalikan kamu kedalam keadaan kekafiran saat kamu sudah beriman, karena sifat dengki yang timbul dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka sebuah kebenaran. Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah SWT Maha Kuasa atas segala sesuatu”. QS. Al Baqarah. 109. Hadirin sekalian yang dirahmati oleh Allah SWT Pada ayat - ayat lain juga diperoleh penjelasan bahwasaya Islam juga melarang kita kaum muslimin untuk melakukan debat dengan para Ahli Kitab, melainkan harus dengan cara yang paling baik, kecuali dengan para orang - orang yang zalim di antara mereka itu. Saudaraku yang dirahmati oleh Allah SWT Berdasarkan penjelasan beberapa dari firman Alah SWT yang sudah disebut di atas, kita dapat menyimpulkan "betapa indahnya agama Islam itu". Dimana dengan para ahli kitab saja yang sebagian besar dari mereka telah dengan nyata - nyata ingin menghancurkan iman kita, dimana sebahagian besar dari mereka telah benar - benar menginginkan agarpara kaum muslimin bisa kembali kepada suatu kekafiran setelah kita suah beriman, ternyata kita telah diperintahkan agar tetap bersikap toleran serta tetap menghormati mereka meskipun pada waktu yang sama, kita juga harus selalu senantiasa waspada. Coba bayangkan, sedangkan dengan para ahli kitab saja kita harus menghargi mereka, Apalagi jika kita dengan saudara sesama muslim tentulah saudara seiman itu jauh lebih berhak untuk kita hormati. Oleh sebab itu jika ada seseorang diantara orang muslim yang justru malah sering sekali mencaci dan maki saudara sesama muslim, tentunya pemahamannya tentang agana Islam patut untuk dipertanyakan. Hadirin yang dirahmati oleh Allah SWT Jika kita sekalaian menemui orang – orang yang semacam itu, maka apabila kita memiliki bekal ilmu yang cukup, maka sebaiknya saudaraku mengajak orang itu untuk berdiskusi dengan jauh lebih baik menyertakan argumentasi yang kuat dan juga disertai dengan dalil - dalil yang mendasarinya, dengan harapan agar yang bersangkutan dapat mendapatkan pemahaman – pemahaman yang benar tentang agama Islam. Namun jika kita tidak mempunyai bekal ilmu yang cukup, maka akan jauh lebih baik untuk tidak perlu menghiraykannya, tidak perlu ditanggapi dan juga tidak perlu diambil pusing. Akan jauh lebih baik jika kita berfokus untuk terus memperbaiki diri kita sendiri yang masih berlepotan dengan dosa serta memiliki banyak kelemahan serta kekurangan ini. Sambil juga terus berupaya untuk menebar kebaikan kepada sesama. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesemptan ini,. Mohon maaf atas segala dan juga kehilafan, karena sesungguhnya kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT. Semoga yang saya sampaikan dapat bermanfaat. Akhir kata,. Billahi Taufik Wal Hidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh lah beberapa contoh Teks ceramah singkat berikut berisi kumpulan ceramah singkat tentang sabar, syukur, dan masih banyak lagi untuk mempersiapkan ceramah yang keseluruhan ceramah, khotbah dan sambutan merupakan salah satu bentuk dari pidato didepan umum. Jadi, ketiganya masuk kedalam jenis pidato, 8+ Contoh Ceramah Singkat, Kejujuran, Sabar, Syukur , Struktur Teks Ceramah dan Kaidah Kebahasaan Teks. Contoh teks ceramah umum, literasi, pendidikan, narkoba dipaparkan secara singkat namun tetap menggunakan struktur dan kaidah. Teks Ceramah - Bahasa Indonesia Kelas 11 ,12+ Contoh Teks Ceramah Tentang Ibu, Ilmu, Sabar, Sholat. Cari contoh ceramah? Lihat lebih dari 25 contoh teks ceramah singkat ✅ umum ✅ agama Islam lucu ✅ beserta strukturnya ✅ hanya di sini!, contoh ceramah singkat tentang pendidikan,contoh ceramah singkat tentang pergaulan bebas,contoh ceramah tentang hari kiamat,contoh teks ceramah singkat beserta strukturnya,teks ceramah lucu,ceramah singkat tentang ilmu,teks ceramah agama islam tentang kejujuran,contoh ceramah singkat di tv,24 Contoh Ceramah Singkat Agama Tentang Ibu, Sholat, Teks Ceramah Lucu Agar Jamaah Tak Merasa Bosan, Pesan, 6+ Contoh Teks Ceramah Singkat Umum, Sholat, Sabar, Contoh Ceramah Singkat
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dalam QS Al Hujurat ayat 10 disebutkan,“orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah perbaikilah hubungan antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapatrahmat.”Apa makna dari ayat ini? bahwa semua orang di bumi ini adalah saudara. Tidak peduli agamanya apa, atau budayanya seperti apa, memperbaiki sebuah hubungan sangat ayat 11 ditegaskan lagi , “hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah panggilan yang buruk sesudah imandan Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yangzalim.”Dari dua ayat ini saja, jelas sekali maksudnya. Hormat menghormati sangat dianjurkan dalam ajaran agama. Apalagi dalam kondisi di bulan Ramadhan seperti sekarang ini. Hormat menghormati menjadi sikap yang wajib dilakukan, demi terciptanya sebuah perdamaian. Nah..di bulan yang penuh berkah ini, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, tentu saja mayoritas penduduk Indonesia sedang melakukan puasa. Karena itu pula, perlu kiranya yang nom muslim menghormati yang muslim. Namun, yang muslim juga tetap harus menghormati kelompok non muslim. Dalam etika berjualan misalnya. Jika dulu warung yang berjualan di siang hari pada saat puasa, cukup ditutup dengan menggunakan kain saja. Hal ini sudah cukup sebagai bentuk saling menghormati. Pekan kemarin, perhatian publik tertuju pada ibu Saeni, yang di razia satpol PP, karena melanggar perda. Kini, perda yang melarang Saeni berjualan itu, telah dihapuskan oleh pemerintah pusat, karena dianggap diskriminatif. Niat baik, untuk menjaga kehormatan umat muslim, justru diimplementasikan dengan cara yang salah. Dalam kehidupan bersosial masyarakat, seringkali masyarakat diminta mengerti, terhadap aktifitas keagamaan tertentu. Pengajian dengan menggunakan pengeras suara yang keras atau menutup akses jalan, terkadang masih sering kita temukan. Tak jarang pula, kemacetan panjang terjadi akibat acara pengajian akbar ini. Namun, masyarakat mencoba untuk mengerti terhadap aktifitas peribadatan itu. Di sisi lain, ada juga jemaat gereja yang menggunakan rumah atau ruko untuk beribadah, tapi mendapatkan penolakan dari warga karena dianggap mengganggu. Ini sebuah realita di negeri yang penuh keberagaman adalah, jangan minta dihargai kalau tidak bisa menghargai orang lain. Islam agama damai. Islam juga agama yang toleran. Sekali lagi, mari kita saling menghargai, baik yang sedang menjalankan ibadah puasa ataupun yang tidak menjalankan. Dalam Al Hujurat ayat 13 disebutkan, “Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.”Saling mengenallah antar sesama, agar kita bisa mengerti dan memahami diri, lingkungan dan negeri kita. Indonesia besar dari keberagaman. Melalui keberagaman itulah, muncul bhineka tunggal ika. Muncul Indonesia dalam wadah negara kesatuan republik Indonesia. Melalui keberagaman itulah, tersedia banyak suku dan budaya. Namun satu hal yang menjadi ciri khas dari berbagai suku dan budaya adalah, gotong royong dan toleransi. Jadi, saling membantulah dan saling menghargailah antar sesama. Salam. Lihat Lyfe Selengkapnya4pPGgj.