Saatini, kata dia, masih banyak masyarakat di Aceh Barat yang belum mendapatkan bantuan terkait dampak pandemi COVID-19. Untuk itu, ia meminta agar semua masyarakat calon penerima bantuan COVID-19 di Aceh Barat agar dapat terdata dengan baik, dan bisa dinikmati oleh masyarakat tanpa harus menerima bantuan secara ganda.
Laporan Sa'dul Bahri Aceh Barat MEULABOH – Majelis Aneuk Beut Aceh Barat MABAB, meminta Kemendagri dapat menunjuk Pj Bupati Aceh Barat yang peduli akan Syariat Islam. Pasalnya, pemberlakukan Syariat Islam di Aceh berjalan pasca lahirnya Qanun No 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayat. Meskipun penerapan Syariat Islam di Aceh Barat sudah berjalan, namun masih saja terjadi pelanggaran untuk itu evaluasi sangat dibutuhkan dalam rangka menerapkan Syariat Islam secara Kaffah di Bumi teuku umar tentu hal ini merupakan PR besar bagi Pj Bupati nantinya terutama Dinas Syariat Islam selaku pengemban amanah Qanun No 6 Tahun 2014. “Kami berharap ke depan Pj Bupati Aceh Barat mampu melakukan terobosan-terobosan cerdas, baik secara regulasi maupun kegiatan pembangunan dengan menjadikan syariat Islam sebagai nilai-nilai dasar dalam pembangunan Aceh,” harap Ketua MABAB Aceh Barat, Tgk Mahrizani. Disisi lain, Pj bupati juga diminta harus bisa menghubungkan nilai syariat Islam dalam semua sektor pembangunan dan menerapkan prinsip halal haram bukan pada makanan saja, tapi juga hadir pada isu infrastruktur, sosial, ekonomi dan pelayanan publik. “Kami juga berharap agar Kementerian Dalam Negeri Kemendagri agar menunjuk Pj Bupati yang bisa menjaga kepentingan Aceh Barat dalam menjaga Syariat Islam,” kata Tgk Mahrizani.* Baca juga Robot Pintar Masjidil Haram Siap Baca Quran, Kumandangkan Azan dan Khutbah
Keadaannegara saat ini sedang terjepit, jangan kita tambah beban baru. Meulaboh (ANTARA) - Bupati Aceh Barat H Ramli MS menyatakan menolak rencana pemekaran Kota Meulaboh, ibu kota kabupaten setempat untuk dimekarkan menjadi calon daerah otonomi baru (CDOB). "Menurut saya, rencana pemekaran ini belum layak. Selain belum ada kestabilanMeulaboh ANTARA - Bupati Aceh Barat H Ramli MS mengharapkan proses pemilihan Rektor Universitas Teuku Umar UTU Meulaboh, Aceh Barat yang akan berlangsung pada 10 Mei 2022 mendatang, agar dapat dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku. “Kita berharap proses pemilihan rector sesuai ketentuan yang berlaku dan tidak ada kejanggalan apa pun,” kata Bupati Ramli MS di Meulaboh, Kamis malam. Hal ini ia sampaikan terkait adanya polemik dan desakan dari kalangan mahasiswa di Aceh Barat di sejumlah media massa, agar Rektor Universitas Teuku Umar UTU Meulaboh, harus terpilih dari kalangan profesor. Menurutnya, kejanggalan tersebut karena proses pemilihan di internal perguruan tinggi tersebut harusnya dilakukan oleh pihak rektorat, dengan hak suara diberikan oleh pihak senat di Universitas Teuku Umar UTU Meuulaboh, bersama pihak Kementerian Pendidikan Republik Indonesia. Namun kenyataanya, terdapat komentar beragam dari kalangan mahasiswa yang mengharapkan agar dalam pemilihan nantinya, hanya kandidat yang memiliki gelar professor agar bisa terpilih dalam pemilihan tersebut. “Saya mengharapkan pemilihan Rektor UTU Meulaboh wajib sesuai dengan aturan yang berlaku, tidak ada permainan selain menjalankan aturan negara khusus terkait pemilihan ini,” kata Ramli MS. Ia mengakui selama ini antara pihak Universitas Teuku Umar UTU Meulaboh, tidak ada komunikasi apa pun dengan Bupati Aceh Barat sebagai dewan penyantun. Namun ia berharap pemilihan tersebut nantinya bisa berjalan dengan baik tanpa ada masalah lain di kemudian hari. Sebagai dewan penyantun di Universitas Teuku Umar UTU Meulaboh, kata dia, Bupati Aceh Barat berharap proses pemilihan tersebut agar dapat berjalan sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku, serta menghindari setiap potensi pelanggaran hukum dalam pemilihan mendatang. “Siapa pun kandidat yang terpilih menjadi Rektor UTU Meulaboh nantinya kita harapkan yang terbaik, semoga bisa membawa perubahan yang lebih baik di masa depan bagi perguruan tinggi ini,” kata Ramli MS mengharapkan. Seperti diketahui, saat ini sejumlah kandidat bakal calon Rektor UTU Meulaboh, mereka diantaranya DR Ishak dan Prof Dr Muchlisin dari Universitas Syiah Kuala, Dr M Akmal dan Dr Ir Azhari dari Universitas Malikussaleh Lhokseumawe Aceh, serta Dr Tengku Muhammad Sahudra dari Universitas Samudra Langsa Aceh.
RWSK.